Matematika-Sip ~ Hai sobat, kali ini yuk kita belajar dan mengenal tentang Peta Konsep. Atau ada juga yang mengatakan dengan istilah Peta Pikiran atau Mind Mapping. Gak apa beda istilah yang penting maksudnya sama. Artikel kali ini yang saya beri judul Yuk Mengenal Apa Itu Peta Konsep (Mind Mapping) akan membahas seputar Peta Konsep, Contoh Peta Konsep, Cara Membuat Peta Konsep, Peta Pikiran, Mind Mapping yang rencananya akan kami buat artikelnya secara terpisah.
Oia sobat, perlu sobat Matetika-Sip ketahui bahwa penggunaan peta konsep di dalam pendidikan sudah dilakukan sejak tahun 1977, yaitu dalam pengajaran Biologi (Novak, 1977), dan sejak itu peta konsep berkembang dan telah dipergunakan dalam pembelajaran sains. Peta konsep bertujuan untuk membangun pengetahuan siswa dalam belajar secara sistematis, yaitu sebagai teknik untuk meningkatkan pengetahuan siswa dalam penguasaan konsep belajar dan pemecahan masalah (Pandley dkk dalam Mujianto, 2007:5).
Peta konsep adalah suatu alat yang menggambarkan hubungan antar konsep. Menurut Ausubel (dalam Arifin, 2003: 132), agar siswa dapat belajar bermakna maka siswa harus mengaitkan pengetahuan baru ke konsep dan proposisi (hubungan antar konsep) yang relevan yang sudah diketahui. Dengan demikian terjadilah proses belajar yang tidak sekedar menghafal konsep-konsep atau fakta-fakta belaka (root meaning), namun berusaha mengaitkan konsep-konsep tersebut untuk menghasilkan pemahaman yang utuh (meaningfull learning) sehingga konsep yang dipelajari akan dipahami secara baik dan tidak mudah dilupakan. Menurut Novak (dalam Dahar, 1989: 122) hal itu dapat dilakukan dengan pertolongan peta konsep atau pemetaan konsep.
Menurut Novak (dalam Dahar, 1989: 122), peta konsep digunakan untuk menyatakan hubungan yang bermakna antara konsep-konsep dalam bentuk proposisi-proposisi. Proposisi adalah dua atau lebih konsep yang dihubungkan dengan kata-kata sehingga membentuk suatu kalimat yang bermakna. Proposisi tersebut menunjukkan keterpaduan jaringan antara konsep-konsep. Dalam bentuknya yang paling sederhana, peta konsep terdiri dari dua konsep dan satu kata penghubung untuk membentuk suatu proposisi.
Sedangkan menurut Pandoyo (dalam Saragih, 2007:114) peta konsep merupakan media pendidikan yang dapat menunjukkan konsep ilmu yang sistematis, yaitu dimulai dari inti permasalahan sampai pada bagian pendukung yang mempunyai hubungan satu dengan lainnya, sehingga dapat membentuk pengetahuan dan mempermudah pemahaman suatu materi pelajaran. Lebih lanjut Suparno (dalam Arifin, 2003:132) menyatakan bahwa peta konsep adalah suatu bagan skematik untuk menggambarkan suatu pengertian konseptual seseorang dalam suatu rangkaian pernyataan. Peta konsep menyediakan skema-skema untuk menganalisis stimulus-stimulus baru, dan untuk menentukan hubungan yang sistematis di dalam dan di antara kategori-kategori sehingga mempermudah pembentukan dan pemahaman terhadap suatu konsep.
Dari beberapa definisi di atas dapat disimpulkan bahwa peta konsep merupakan suatu alat yang efektif untuk menghadirkan secara visual hirarki generalisasi-generalisasi dan untuk mengekspresikan keterkaitan proposisi dalam sistem konsep-konsep yang saling berhubungan. Novak dan Gowin (dalam Rusmansyah, 2003:350) mengklaim bahwa peta konsep akan membantu para siswa membangun kebermaknaan konsep-konsep dan prinsip-prinsip yang baru dan lebih kuat pada suatu bidang studi. Melalui peta konsep siswa belajar mengumpulkan konsep-konsep yang penting dari materi pelajaran yang dipelajari kemudian menentukan hubungan antar konsep-konsep tersebut. Selanjutnya Novak (dalam Kadir, 2004:764) menambahkan bahwa peta konsep dapat digunakan sebagai alat untuk menilai belajar bermakna yang mencakup perencanaan kurikulum, pembelajaran dan evaluasi.
Demikianlah artikel seputar Peta Konsep dengan judul Yuk Mengenal Apa Itu Peta Konsep (Mind Mapping). Semoga informasi ini bermanfaat untuk Anda...
Oia sobat, perlu sobat Matetika-Sip ketahui bahwa penggunaan peta konsep di dalam pendidikan sudah dilakukan sejak tahun 1977, yaitu dalam pengajaran Biologi (Novak, 1977), dan sejak itu peta konsep berkembang dan telah dipergunakan dalam pembelajaran sains. Peta konsep bertujuan untuk membangun pengetahuan siswa dalam belajar secara sistematis, yaitu sebagai teknik untuk meningkatkan pengetahuan siswa dalam penguasaan konsep belajar dan pemecahan masalah (Pandley dkk dalam Mujianto, 2007:5).
Peta konsep adalah suatu alat yang menggambarkan hubungan antar konsep. Menurut Ausubel (dalam Arifin, 2003: 132), agar siswa dapat belajar bermakna maka siswa harus mengaitkan pengetahuan baru ke konsep dan proposisi (hubungan antar konsep) yang relevan yang sudah diketahui. Dengan demikian terjadilah proses belajar yang tidak sekedar menghafal konsep-konsep atau fakta-fakta belaka (root meaning), namun berusaha mengaitkan konsep-konsep tersebut untuk menghasilkan pemahaman yang utuh (meaningfull learning) sehingga konsep yang dipelajari akan dipahami secara baik dan tidak mudah dilupakan. Menurut Novak (dalam Dahar, 1989: 122) hal itu dapat dilakukan dengan pertolongan peta konsep atau pemetaan konsep.
Menurut Novak (dalam Dahar, 1989: 122), peta konsep digunakan untuk menyatakan hubungan yang bermakna antara konsep-konsep dalam bentuk proposisi-proposisi. Proposisi adalah dua atau lebih konsep yang dihubungkan dengan kata-kata sehingga membentuk suatu kalimat yang bermakna. Proposisi tersebut menunjukkan keterpaduan jaringan antara konsep-konsep. Dalam bentuknya yang paling sederhana, peta konsep terdiri dari dua konsep dan satu kata penghubung untuk membentuk suatu proposisi.
Sedangkan menurut Pandoyo (dalam Saragih, 2007:114) peta konsep merupakan media pendidikan yang dapat menunjukkan konsep ilmu yang sistematis, yaitu dimulai dari inti permasalahan sampai pada bagian pendukung yang mempunyai hubungan satu dengan lainnya, sehingga dapat membentuk pengetahuan dan mempermudah pemahaman suatu materi pelajaran. Lebih lanjut Suparno (dalam Arifin, 2003:132) menyatakan bahwa peta konsep adalah suatu bagan skematik untuk menggambarkan suatu pengertian konseptual seseorang dalam suatu rangkaian pernyataan. Peta konsep menyediakan skema-skema untuk menganalisis stimulus-stimulus baru, dan untuk menentukan hubungan yang sistematis di dalam dan di antara kategori-kategori sehingga mempermudah pembentukan dan pemahaman terhadap suatu konsep.
Dari beberapa definisi di atas dapat disimpulkan bahwa peta konsep merupakan suatu alat yang efektif untuk menghadirkan secara visual hirarki generalisasi-generalisasi dan untuk mengekspresikan keterkaitan proposisi dalam sistem konsep-konsep yang saling berhubungan. Novak dan Gowin (dalam Rusmansyah, 2003:350) mengklaim bahwa peta konsep akan membantu para siswa membangun kebermaknaan konsep-konsep dan prinsip-prinsip yang baru dan lebih kuat pada suatu bidang studi. Melalui peta konsep siswa belajar mengumpulkan konsep-konsep yang penting dari materi pelajaran yang dipelajari kemudian menentukan hubungan antar konsep-konsep tersebut. Selanjutnya Novak (dalam Kadir, 2004:764) menambahkan bahwa peta konsep dapat digunakan sebagai alat untuk menilai belajar bermakna yang mencakup perencanaan kurikulum, pembelajaran dan evaluasi.
Demikianlah artikel seputar Peta Konsep dengan judul Yuk Mengenal Apa Itu Peta Konsep (Mind Mapping). Semoga informasi ini bermanfaat untuk Anda...
Tag :
Model Pembelajaran,
Peta Konsep
0 Komentar untuk "Yuk Mengenal Apa Itu Peta Konsep (Mind Mapping)"