TEORI PEMBELAJARAN VYGOTSKY
Salah satu indikator esensial dalam Uji Kompetensi Awal 2013 saat ini adalah tentang teori belajar Vigotsky. Bagaimana ide atau konsep belajar menurut Vigotsky? Yuk kita ikuti penjelasannya berikut yang kami rangkum dari berbagai sumber..
Tujuan belajar yang paling utama adalah apa yang dipelajari itu berguna
dikemudian hari, yakni membantu kita untuk dapat belajar terus dengan
cara yang lebih mudah. Hal ini dikenal sebagai transfer belajar. Apa
yang kita pelajari dalam situasi tertentu memungkinkan kita untuk
memahami hal-hal lain. Transfer inilah yang menjadi inti dalam proses
belajar.
Demikian pula dengan tujuan pelajaran bukan hanya penguasaan prinsip-prinsip yang fundamental, melainkan juga mengembangkan sikap yang positif terhadap belajar, penelitian, penemuan, serta pemecahan masalah atas kemampuan sendiri. Menyajikan konsep-konsep yang fundamental saja tidak dengan sendirinya menimbulkan sikap demikian. Masih perlu penelitian dalam soal ini. Namun dianggap proses menemukan sendiri akan menimbulkan sikap demikian.
Untuk itu penulis akan mengemukakan salah satu metode belajar yakni
teori belajar Vygotsky yang sekiranya mampu mengatasi hal-hal diatas.
POKOK BAHASAN
1. Bagaimana Teori pembelajaran menurut Vygotsky?
2. Bagaimana tingkat pengetahuan menurut Vygotsky?
PEMBAHASAN
A. Profil singkat vygotsky.
Nama lengkapnya adalah lev semyonovich vygotsky. Ia dilahirkan di
salah satu kota tsarist Russia, tepatnya pada 17 november 1896. Dan
berketurunan yahudi, ia tertarik pada psikologi saat berusia 28 thn,
sebelumnya, ia lebih menyukai dunia sastra.
Awalnya ia mnjadi guru sastra disebuah sekolah, namun pihak sekolah
juga memintanya untuk mengajarkan psikolog. Padahal, ia sama sekali
tidak pernah mengenyam pendidikan formal difakultas psikologi
sebelumnya. Namun, inilah sekenario yang membuatnya menjadi tertarik
untuk menekuni psikologi, hingga akhirnya ia melanjutkan kuliah
deprogram studi psikologi Moscow institute of psychology pada tahun
1925. Judul disertasinya mengenai “psychology of art”.
Vygotsky dalam menyalurkan pemikiran-pemikirannya didunia psikologi
kerap menghadapi rintangan oleh pemerintah rusia saat itu. Perkembangan
pemikirannya baru meluas setelah ia wafat pada tahun 1934, dikarenakan
menderita penyakit TBC.
B. Teori perkembangan kognitif vygotsky
Membincangkan perkembangan kognitif akan lebih baik bila merujuk
langsung pada konsep-konsep yang ditulis oleh para pakarnya. Karena
mereka telah melakukan analisis lebih jauh. Analisis yang dilakukan pun
telah diuji oleh banyak pihak. Teori perkembangan kognitif vygotsky
kerap dijadikan salah satu bahasan kajian. Alasannya, ia memiliki
penilaian tersendiri yang membedakannya dengan para tokoh yang lain.
Menurut Vygotsky, perolehan pengetahuan dan perkembangan kognitif
seorang seturut dengan teori sciogenesis. Dimensi kesadaran social
bersifat primer, sedangkan dimensi individualnya bersifat derivative
atau merupakan turunan dan bersifat skunder. Artinya, pengetahuan dan
pengembangan kognitif individu berasal dari sumber-sumber social di luar
dirinya. Hal ini tidak berarti bahwa individu bersikap pasif dalam
perkembangan kognitifnya, tetapi Vygotsky juga menekankan pentingnya
peran aktif seseorang dalam mengkonstruksi pengetahuannya. Maka teori
Vygotsky sebenarnya lebih tepat disebut dengan pendekatan
konstruktivisme. Maksudnya, perkembangan kognitif seseorang disamping
ditentukan oleh individu sendiri secara aktif, juga oleh lingkungan
social yang aktif pula.
Teori psikologi yang dipegang oleh vygotsky lebih mengacu pada
kontruktivisme. Karena ia lebih menekan pada hakikat pembelajaran
sosiokultural. Dalam analisisnya, perkembangan kognitif seseorang
disamping ditentukan oleh individu sendiri secara aktif, juga ditentukan
oleh lingkungan social secara aktif.
Oleh karena itu,
hal:
1.hukum genetic tentang perkembangan (genetic law of development)
Setiap kemampuan seseorang akan tumbuh dan berkembang melewati dua aturan: tataran social lingkungannya dan tataran psikologis yang ada pada dirinya.
2. zonz perkembangan proksimal (zone of proximal development)
Perkembangan kemampuan seseorang dapat dibedakan dalam dua tingkat : tingkat perkembangan actual yang tampak dari kemampuannya menyelesaikan tugas-tugas atau memecahkan masalah secara mandiri, dan tingkat perkembangan potensial yang tampak dari kemampuan seseorang dalam menyelesaikan tugas atau pemecahan masalah dibawah bimbingan orang dewasa.
3. mediasi
Mediator yang diperankan lewat tanda maupun lambing adalah kunci utama memahami proses-proses social dan psikologis. Makanya, jika dikaji lebih mendalam teori perkembangan kognitif vygotsky akan ditemukan dua jenis mediasi. Media metakognitif dan mediasi kognitif.
Oleh karena itu,
hal:
1.hukum genetic tentang perkembangan (genetic law of development)
Setiap kemampuan seseorang akan tumbuh dan berkembang melewati dua aturan: tataran social lingkungannya dan tataran psikologis yang ada pada dirinya.
2. zonz perkembangan proksimal (zone of proximal development)
Perkembangan kemampuan seseorang dapat dibedakan dalam dua tingkat : tingkat perkembangan actual yang tampak dari kemampuannya menyelesaikan tugas-tugas atau memecahkan masalah secara mandiri, dan tingkat perkembangan potensial yang tampak dari kemampuan seseorang dalam menyelesaikan tugas atau pemecahan masalah dibawah bimbingan orang dewasa.
3. mediasi
Mediator yang diperankan lewat tanda maupun lambing adalah kunci utama memahami proses-proses social dan psikologis. Makanya, jika dikaji lebih mendalam teori perkembangan kognitif vygotsky akan ditemukan dua jenis mediasi. Media metakognitif dan mediasi kognitif.
Media metakognitif adalah penggunaan alat-alat semiotic yang bertujuan
untuk melakukan self regalution (pengaturan diri) yang mencakum: self
planning, sekff monitoring, self chechikng dan self evaluation. Media
ini berkembang dalam komunikasi antar pribadi.
Sedang media kognitif adalah penggunaan alat-alat kognitif untuk
memecahkan masalah yang berhubungan dengan pengetahuan tertentu.
Sehingga, media ini bisa berhubungan konsep spontan (yang bisa salah)
dan konsep ilmiah (yang lebih terjamin kebenarannya)
Dalam semua literatus yang mengupas tetang teori perkembangan kognitif
vygotsky kerap memakjubkan pesan vygotsky yang bernada: “untuk membantu8
anak membangkan pengetahuan yang sungguh-sungguh bermakna adalah dengan
cara memadukan antar konsep-konsep dan prosedur mulalui demonstrasi.
Pada dasarnya teori-teori Vygotsky didasarkan pada tiga ide utama:
(1) bahwa intelektual berkembang pada saat individu menghadapi ide-ide
baru dan sulit mengaitkan ide-ide tersebut dengan apa yang mereka telah
ketahui; (2) bahwa interaksi dengan orang lain memperkaya perkembangan
intelektual; (3) peran utama guru adalah bertindak sebagai seorang
pembantu dan mediator pembelajaran siswa.
Sumbangan psikologi kognitif berakar dari teori-teori yang
menjelaskan bagaimana otak bekerja dan bagaimana individu memperoleh dan
memproses informasi. Pandangan yang ditawarkan Vygotsky dan para ahli
psikologi kognitif yang lebih mutakhir adalah penting dalam memahami
penggunaan-penggunaan strategi belajar karena tiga alasan. Pertama,
mereka menggarisbawahi peran penting pengetahuan awal dalam proses
belajar. Dua, mereka membantu kita memahami pengetahuan dan perbedaan
antara berbagai jenis pengetahuan. Dan tiga, mereka membantu menjelaskan
bagaimana pengetahuan diperoleh manusia dan diproses dalam sistem
memori otak.
C. Tingkat pengetahuan (scaffolding) menurut Vygotsky
Tingkat pengetahuan atau pengetahuan berjenjang ini disebut
scaffolding oleh vygotsky, menurutnya scaffolding ini yang berarti
memberikan kepada seorang individu sejumlah bantuan besar selama
tahap-tahap awal pembelajaran dan kemudian mengurangi bantuan tersebut
dan memberikan kesempatan kepada anak tersebut mengambil alih tanggung
jawab yang semakin besar setelah mampu mengerjakan sendiri. Bantuan yang
diberikan pembelajar dapat berupa petunjuk, peringatan, dorongan,
menguraikan masalah ke dalam bentuk lain yang memungkinkan siswa dapat
mandiri. Vygotsky mengemukakan tiga kategori pencapaian siswa dalam
upayanya memecahkan permasalahan, yaitu (1) siswa mencapai keberhasilan
dengan baik, (2) siswa mencapai keberhasilan dengan bantuan, (3) siswa
gagal meraih keberhasilan. Scaffolding, berarti upaya pembelajar untuk
membimbing siswa dalam upayanya mencapai keberhasilan. Dorongan guru
sangat dibutuhkan agar pencapaian siswa ke jenjang yang lebih tinggi
menjadi optimum.
Konstruktivisme Vygotskian memandang bahwa pengetahuan dikonstruksi
secara kolaboratif antar individual dan keadaan tersebut dapat
disesuaikan oleh setiap individu. Proses dalam kognisi diarahkan memalui
adaptasi intelektual dalam konteks social budaya. Proses penyesuaian
itu equivalent dengan pengkonstruksian pengetahuan secara intra
individual yakni melalui proses regulasi diri internal. Dalam hubungan
ini, para konstruktivis Vygotskian lebih menekankan pada penerapan
teknik saling tukar gagasan antar individual.
Teori Vygotsky adalah penekanan pada hakikat pembelajaran
sosiakultural. Inti teori Vygotsky adalah menekankan interaksi antara
aspek internal dan eksternal dari pembelajaran dan penekanannya pada
lingkungan social pembelajaran. Karena menurutnya, funsi kognitif
manusia berasal dari interaksi social masing-masing individu dalam
konteks budaya. Vygotsky juga yakin bahwa pembelajaran terjadi saat
siswa bekerja menangani tugas-tugas yang belum dipelajari namun
tugas-tugas tersebut masih dalam jangkauan kemampuannya atau tugas-tugas
itu berada dalam zona of proximal development mereka. Zona of proximal
development adalah daerah antar tingkat perkembangan sesungguhnya yang
didefinisikan sebagai kemampuan memecahkan masalah secara mandiri dan
tingkat perkembangan potensial yang didefinisikan sebagai kemampuan
pemecahan masalah di bawah bimbingan orang dewasa atau teman sebaya yang
lebih mampu.
Berdasarkan teori Vygotsky di atas, maka diperoleh keuntungan jika:
a. anak memperoleh kesempatan yang luas untuk mengembangkan zona perkembangan proksimalnya atau patensinya melalui belajar dan berkembang.
b. Pembelajaran perlu dikaitkan dengan tingkat perkembangan potensialnya dari pada tingkat perkembangan aktualnya.
c. Pembelajaran lebih diarahkan pada penggunaan strategi untuk mengembangkan kemampuan intermentalnya dari pada kemampuan intramentalnya.
d. Anak diberi kesempatan yang luas untuk mengintregrasikan pengetahuan deklaratif yang telah dipelajarinya dengan pengetahuan procedural yang dapata digunakan untuk melakukan tugas-tugas dan memecahkan masalah.
e. Proses belajar dan pembelajaran tidak sekedar bersifat transferal tetapi lebih merupakan kkonstruksi, yaitu suatu proses mengkonstruksi pengetahuan atau makna baru secara brsama-sama antar semua pihak yang terlibat di dalamnya.
a. anak memperoleh kesempatan yang luas untuk mengembangkan zona perkembangan proksimalnya atau patensinya melalui belajar dan berkembang.
b. Pembelajaran perlu dikaitkan dengan tingkat perkembangan potensialnya dari pada tingkat perkembangan aktualnya.
c. Pembelajaran lebih diarahkan pada penggunaan strategi untuk mengembangkan kemampuan intermentalnya dari pada kemampuan intramentalnya.
d. Anak diberi kesempatan yang luas untuk mengintregrasikan pengetahuan deklaratif yang telah dipelajarinya dengan pengetahuan procedural yang dapata digunakan untuk melakukan tugas-tugas dan memecahkan masalah.
e. Proses belajar dan pembelajaran tidak sekedar bersifat transferal tetapi lebih merupakan kkonstruksi, yaitu suatu proses mengkonstruksi pengetahuan atau makna baru secara brsama-sama antar semua pihak yang terlibat di dalamnya.
PENUTUP
A. Kesimpulan
A. Kesimpulan
1. Teori Vygotsky merupakan teori yang lebih mengacu pada
kontruktivisme. Karena ia lebih menekan pada hakikat pembelajaran
sosiokultural.
konsep teori perkembangan kognitif vygotsky berikut terdapat pada tiga hal:
a) hukum genetic tentang perkembangan (genetic law of development)
b) zona perkembangan proksimal (zone of proximal development)
c) mediasi
2. Vygotsky mengemukakan tiga kategori pencapaian siswa dalam upayanya memecahkan permasalahan, yaitu (1) siswa mencapai keberhasilan dengan baik, (2) siswa mencapai keberhasilan dengan bantuan, (3) siswa gagal meraih keberhasilan.
konsep teori perkembangan kognitif vygotsky berikut terdapat pada tiga hal:
a) hukum genetic tentang perkembangan (genetic law of development)
b) zona perkembangan proksimal (zone of proximal development)
c) mediasi
2. Vygotsky mengemukakan tiga kategori pencapaian siswa dalam upayanya memecahkan permasalahan, yaitu (1) siswa mencapai keberhasilan dengan baik, (2) siswa mencapai keberhasilan dengan bantuan, (3) siswa gagal meraih keberhasilan.
DAFTAR PUSTAKA
Budiningsih asrih, belajar dan pembelajaran, asdi mahasatya: Jakarta, 2005.
Tag :
Teori Belajar
0 Komentar untuk "TEORI PEMBELAJARAN VYGOTSKY"