Guru Matematika Diminta Kreatif
Minggu, 3 Maret 2013 | 23:54 WIB
Minggu, 3 Maret 2013 | 23:54 WIB
LEBAK, KOMPAS.com - Guru Matematika diminta kreatif
untuk mendorong keberhasilan nilai siswa, kata Tuti Tuarsih, seorang
pemerhati pendidikan di Kabupaten Lebak. "Selama ini nilai matematika
pada ujian sekolah maupun ujian nasional relatif rendah," kata Tuti di
Rangkasbitung, Minggu (3/3/2013).
Menurut dia, penyebab nilai matematika rendah akibat guru kurang berkreativitas dalam proses pengajaran kepada siswanya. Selain itu penyampaian pelajaran matematika tidak menggunakan metode menyenangkan.
Dengan demikian, kata dia, pihaknya berharap guru tersebut harus ada pembenahan untuk meningkatkan nilai pelajaran matematika itu. "Jika guru tidak ada pembenahan dipastikan nilai pelajaran matematika relatif rendah dan hasilnya tidak memuaskan," katanya.
Ia mengatakan guru dituntut berkreativitas dengan melatih semaksimalkan mungkin guna mendongkrak nilai matematika tersebut. Sebab kebanyakan murid menganggap pelajaran matematika sangat menakutkan dibandingkan pelajaran lainnya.
Semakin banyak berlatih secara terus menerus dengan berbagai soal mulai yang mudah hingga rumit, sehingga dapat membangkitkan minat siswa untuk mempelajari matematika.
Disamping itu juga penyampaian proses pembelajaran harus menyenangkan dengan penampilan yang baik serta hubungan dekat dengan anak-anak. "Saya yakin jika guru kreatif dengan mengoptimalkan berlatih juga menyenangkan dipastikan dapat mencapai nilai matematika yang bagus," katanya.
Ia menyebutkan, sebagian besar hasil nilai ujian nasional (UN) pada pelajaran matematika jenjang SMA/SMK di kabupaten relatif rendah atau di bawah nilai 5,5. Karena itu, pihaknya meminta dinas pendidikan provinsi dan kabupaten harus serius dalam menangani nilai pelajaran matematika.
Selama ini, ujar dia, guru matematika kurang mendapat pelatihan-pelatihan maupun workshop. Apalagi, guru matematika masih kekurangan, sehingga banyak tenaga pengajar pelajaran lain terpaksa menjadi guru matematika. "Saya yakin kekurangan guru itu menjadikan penyebab nilai matematika jeblok atau nilai merah," katanya.
Menurut dia, penyebab nilai matematika rendah akibat guru kurang berkreativitas dalam proses pengajaran kepada siswanya. Selain itu penyampaian pelajaran matematika tidak menggunakan metode menyenangkan.
Dengan demikian, kata dia, pihaknya berharap guru tersebut harus ada pembenahan untuk meningkatkan nilai pelajaran matematika itu. "Jika guru tidak ada pembenahan dipastikan nilai pelajaran matematika relatif rendah dan hasilnya tidak memuaskan," katanya.
Ia mengatakan guru dituntut berkreativitas dengan melatih semaksimalkan mungkin guna mendongkrak nilai matematika tersebut. Sebab kebanyakan murid menganggap pelajaran matematika sangat menakutkan dibandingkan pelajaran lainnya.
Semakin banyak berlatih secara terus menerus dengan berbagai soal mulai yang mudah hingga rumit, sehingga dapat membangkitkan minat siswa untuk mempelajari matematika.
Disamping itu juga penyampaian proses pembelajaran harus menyenangkan dengan penampilan yang baik serta hubungan dekat dengan anak-anak. "Saya yakin jika guru kreatif dengan mengoptimalkan berlatih juga menyenangkan dipastikan dapat mencapai nilai matematika yang bagus," katanya.
Ia menyebutkan, sebagian besar hasil nilai ujian nasional (UN) pada pelajaran matematika jenjang SMA/SMK di kabupaten relatif rendah atau di bawah nilai 5,5. Karena itu, pihaknya meminta dinas pendidikan provinsi dan kabupaten harus serius dalam menangani nilai pelajaran matematika.
Selama ini, ujar dia, guru matematika kurang mendapat pelatihan-pelatihan maupun workshop. Apalagi, guru matematika masih kekurangan, sehingga banyak tenaga pengajar pelajaran lain terpaksa menjadi guru matematika. "Saya yakin kekurangan guru itu menjadikan penyebab nilai matematika jeblok atau nilai merah," katanya.
Sumber :ANTARA
Editor :Benny N Joewono dari KOMPAS
Tag :
Artikel,
Serba - serbi
0 Komentar untuk "Guru Matematika Diminta Kreatif"